Jualan Online? why not.. |
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Seperti diketahui, menurut teks kuno sekali, disebutkan peradaban manusia dimulai ketika tulisan dan gambar ditemukan, ketika tulisan ditemukan manusia membaca maka terjadilah komunikasi..
Peradaban manusia seiring waktu bergati macamnya. Dimulai di Mesir kuno ketika manusia waktu itu saling berkomunikasi dengan gambar2 yang ada di Piramida mereka. Di gua- gua pun ditemukan bermacam gambar yang menjelaskan keadaan masyarakat pada waktu itu.
Selain mengunakan media keras dari batu, manusia pun mulai menggunakan dedaunan dan kulit hewan sebagai media untuk berkomunikasi, menyimpan data dan belajar Ilmu Pengetahuan.
Sampai akhirnya bangsa Cina yang konon katanya menemukan kertas sebagai penggati media sebelumnya yang dirasa kurang efektif menampung semua kisah peradaban. bayangkan daun dan pelepah pisang walaupun bisa digunakan sebagai media, namun karena sifatnya organik maka akan membusuk pada waktunya.. Penggunaan batu juga ditemui kesusahan dalam penulisannya boros waktu, begitu pula kulit2 hewan yang walau lebih tahan lama daripada daun tetap perlu waktu mengolahnya.
Sekarang kertas masih dianggap media paling efektif dalam tulis menulis, menyimpan data dan sumber ilmu pengetahuan dalam bentuk buku-buku.
Belakangan mulai disadari masyarakat dunia bahwa penggunaan kertas yang berlebihan pun memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Kertas yang dibuat dengan menebang pohon-pohon di hutan, dinilai menjadi kurang efektif karena tingkat kebutuhan akan kertas memang tinggi.
Negara-negara maju seperti Amerika, mulai menerapkan kebijakan "Paperless", yang artinya mengurangi penggunaan kertas sebagai media penyimpanan. di salah satu distrik di negara bagian California bernama Santa Monica (jika anda pernah dengar kata "Malibu", nah itu disampingnya)
Kepolisian di distrik Santa Monica melalui jurnal yang pernah saya baca, mendaur ulang penggunan kertas dalam berkas BAP mereka. Kertas yang sisi satunya masih belum bertuliskan, digunakan kembali dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian setempat.
Itu, negara maju yang memang tingkat pendidikannya yang memang rata-rata maju. Bagaimana dengan Negara kita?
Syukurnya ada beberapa kelompok bahkan Pemerintahan mulai menerapkan kebijakan hemat energi di semua bidang. di Kalimantan Timur misalnya, melalui Bapak Gubernur Awang Faroek memberi slogan besar yang terpampang di Lamin Etam Samarinda tulisan "Go Green". Gerakan Peduli yang baik.
"GO GREEN" sebuah jargon mengingatkan kita semua untuk lebih sayang kepada Bumi kita ini.
Di jajaran Pemerintahan Kota Samarinda melalui Walikota Pak Syahrie Jaang, pula mengapresiasi dengan mencanangkan konsep lingkungan HBS, Hijau, Bersih, Sehat.. yang mana saya menjadi salah satu jurinya dalam Lomba HBS tahun lalu. Walaupun lomba, penekanannya lebih untuk menyadarkan masyarakat tu peduli lingkungan.
Dalam konsep yang lebih luas lagi, hutan kita juga perlu dijaga. Harison Ford seorang aktor Hollywood pernah mendatangi Indonesia dan mengeluhkan betapa paranhnya penebangan hutan di Indonesia. Kenapa ditebang? salah satunya untuk memproduksi kertas yang bahan mentahnya didapat dari hutan-hutan kita.
Dalam video yang direkam aktor tersebut, memang cukup parah sekali kondisi hutannya, miris dengan sebagian besar masyarakat yang masih boros kertas, seorang aktor Hollywood saja bisa paham, kenapa kita tidak?
Daripada mengeluh dengan keadaan. Masyarakat dunia mulai mencari cara alternatif lain pengganti kertas. Ditemukan cara dengan penyimpanan secara digital tanpa menggunakan kertas.
Era digital pun dimulai. Arsip, dokumen, ilmu pengetahuan, gambar, bahkan kisah kehidupan bisa disimpan secara digital. Selama kurang lebih satu dekade belakangan ini kita sudah memasuki era digital, "The New Era".
Semakin kesini era digital memberikan sesuatu yang bukan alternatif lagi, tapi menjadi sebuah kebutuhan jaman. Lihat saja bagaimana berkembangnya permainan ciptaan Sonny Playstation, mulai dari game dengan bentuk karakter kaku, sampai sekarang karakter permainan itu hampir mirip dengan aslinya.
Lihat juga sekarang bagaimana cepatnya cara berkirim surat, yang dulu mesti ditulis tangan kemudian dikirim Pos 2 hari baru sampai, kini cukup diketik dan kirim dengan menekan tombol enter tuk mengirim, dalam hitungan detik sampai.
Lihat pula komuikasi ONLINE secarang langsung tatap muka walaupun jarak memisahkan jauuuh... sekali. bahkan didunia barat sana ada yang menikah secara online.. *anaknya mungkin didownload..
Eranya ONLINE.
Nah, setelah era digital, mulai muncul kembali era baru.. Eranya ONLINE.. era yang sedang asyik diperbincangkan belakangan ini..
Bayangkan, mulai dari media online, toko online, ojek online, Ujian Online sampai pendataan ONLINE juga..
Bisa nyari kambing saya yang hilang gak ya? begitu kata iklannya Menkominfo eranya Pak Tifatul Sembiring.. :)
Era digital membuka jalan peradaban baru dalam hal media penyimpanan dan transaksi ekonomi, belum lagi hal-hal lain yang belum ditemukan kegunaannya di media online..
Ya, kita sudah sampai di era Online, era yang sungguh tidak bisa dihindari. era dimana pengunaan kertas benar2 dikurangi.
Eranya kita lebih peduli lingkungan, lebih bijak dan lebih banyak sabar mengisi pendataan Online..
"Welcome Online era"
Ditulis oleh: adit9